Semarang, 26 Juni 2025 — Sebagai upaya mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan dan penerapan prinsip circular economy di lingkungan kampus, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) SDGs 2025 Universitas Diponegoro menggelar acara TPST Day di kawasan UPT K3L UNDIP, Tembalang. Kegiatan ini menjadi puncak sekaligus penutupan rangkaian program KKNT yang telah berlangsung sejak 26 April hingga 26 Juni 2025.
Sebanyak 10 kelompok mahasiswa dari berbagai fakultas terlibat aktif dalam pengembangan Universitas Diponegoro Circular Campus Studio (UCCS). Selama dua bulan, para mahasiswa menjalankan berbagai inisiatif pengolahan sampah berbasis inovasi, mulai dari pengomposan daun kering, produksi paving block dari limbah plastik, peningkatan produksi asap cair dari sampah organik, hingga pemanfaatan panel surya untuk irigasi pertanian. Tak hanya itu, mereka juga menanam sayuran menggunakan pupuk organik cair hasil olahan sendiri, menandai sinergi antara pengelolaan sampah dan ketahanan pangan.

Acara TPST Day turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Hadiyanto selaku Direktur Reputasi, Kemitraan, dan Konektivitas Global UNDIP, serta Dr. Bina Kurniawan, S.KM., M.Kes. sebagai Kepala UPT K3L UNDIP. Dalam kesempatan tersebut, turut diluncurkan dua program inovatif, yakni SIGAP dan HERO.
Program SIGAP (Sistem Informasi K3L Terpadu) yang diperkenalkan oleh Ir. M. Arfan, S.Kom., M.Eng., merupakan sistem digital berbasis pelaporan cepat untuk keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan UNDIP. Fitur utamanya meliputi tombol darurat yang langsung mengirimkan lokasi dan peringatan ke admin, laporan insiden disertai foto kejadian, serta pelacakan perkembangan tanggap darurat secara real-time. Sementara itu, HERO merupakan inisiatif penguatan peran komunitas dalam menjaga keberlanjutan lingkungan kampus melalui aksi-aksi langsung di lapangan.

TPST Day bukan hanya menjadi momen apresiasi atas kerja keras para mahasiswa, tetapi juga tonggak awal penguatan sistem pengelolaan lingkungan kampus yang lebih inovatif, berkelanjutan, dan terintegrasi secara digital. Harapannya, seluruh inisiatif ini dapat mendorong Universitas Diponegoro menuju kampus berstandar zero waste, sekaligus menciptakan budaya keselamatan dan kepedulian lingkungan yang kuat di kalangan sivitas akademika.