Semarang, 25 June 2025 — PT Pelabuhan Indonesia (Persero), or Pelindo, is set to establish a strategic partnership with the SDGs Center — a unit under the Institute for Research and Community Service (LPPM) at Universitas Diponegoro (UNDIP) — to conduct a biodiversity assessment in the coastal areas surrounding Tanjung Mas Port in Semarang and Batang Port. An initial meeting to discuss the collaboration details is scheduled for Friday, July 25, 2025, at 10:00 AM (WIB), at UNDIP’s Integrated Laboratory Unit in Tembalang, Semarang.
Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh urgensi data ilmiah yang akurat untuk menunjang pengelolaan ekosistem pelabuhan secara adaptif dan berkelanjutan. Saat ini, informasi terkait kondisi keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan perairan di sekitar pelabuhan masih terbatas, sementara aktivitas pelabuhan—termasuk integrasinya dengan kawasan industri—berpotensi memicu pencemaran dan degradasi habitat pesisir. Kerja sama ini bertujuan untuk menyusun basis data ilmiah sebagai dasar perumusan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dalam menjaga keseimbangan antara fungsi ekonomi pelabuhan dan keberlanjutan ekosistem.
Kajian akan mencakup identifikasi dan inventarisasi biota laut serta pesisir, termasuk vegetasi penting seperti lamun dan mangrove, diikuti oleh analisis parameter fisik-kimia dan biologis perairan—seperti suhu, salinitas, pH, DO, BOD, COD, amonia, nitrat, fosfat, dan kandungan logam berat. Indeks keanekaragaman akan dihitung menggunakan pendekatan ekologi seperti indeks Shannon-Wiener dan Simpson, dan peta distribusi biota disusun menggunakan teknologi pemetaan berbasis sistem informasi geografis (GIS).

Hasil utama dari kajian ini akan dituangkan dalam laporan ilmiah komprehensif yang mencakup status keanekaragaman hayati, kualitas lingkungan perairan, serta peta spasial zonasi ekologis di area studi. Laporan ini akan disertai dengan infografis dan ringkasan visual yang memudahkan penyampaian informasi kepada publik dan pengambil kebijakan. Selain itu, tim peneliti akan menyusun rekomendasi strategis untuk pengelolaan lingkungan pelabuhan yang berwawasan keberlanjutan, termasuk integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke dalam tata kelola operasional Pelindo.
itu, tim peneliti akan menyusun rekomendasi strategis untuk pengelolaan lingkungan pelabuhan yang berwawasan keberlanjutan, termasuk integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke dalam tata kelola operasional Pelindo. Tim pelaksana kajian ini merupakan gabungan para ahli dari SDGs Center dan LPPM UNDIP yang memiliki kompetensi di berbagai bidang. Mereka antara lain: Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si. sebagai Koordinator Pelaksana sekaligus ahli kelautan dan oseanografi; Dessy Ariyanti, S.T., M.T., Ph.D. sebagai ahli kualitas air; Prof. Dr. Ir. Munasik dan Prof. Dr. Ir. Muhammad Zainuri sebagai ahli ekologi perairan; serta Dr. Jumari sebagai ahli biodiversitas laut.
Through this collaboration, Pelindo and Universitas Diponegoro hope to promote port management practices that are not only economically productive but also environmentally adaptive. It is expected that the findings of this assessment will not only serve as an important reference for the management of Tanjung Mas and Batang Ports but also become a model for other ports across Indonesia in integrating sustainability principles into national maritime development.
