Semarang, 20 Maret 2025 – SDGs Center-LPPM Universitas Diponegoro sukses menyelenggarakan Webinar Nasional: Undip Sustainability Talks #Seri 3 pada Kamis, 20 Maret 2025. Webinar yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB ini mengangkat tema “Tantangan Ekonomi Biru di Indonesia: Optimalisasi Sumber Daya Maritim untuk Pembangunan Ekonomi yang Kuat dan Berkelanjutan.” Acara ini bertujuan membahas peluang serta tantangan dalam pemanfaatan sumber daya maritim guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Webinar ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi, dan pemerhati sektor kelautan.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., yang diwakili oleh Wakil Rektor IV, Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. Beliau menekankan pentingnya peran akademisi dalam mendukung kebijakan ekonomi biru yang berkelanjutan. Webinar ini menghadirkan tiga narasumber utama yang membahas berbagai aspek ekonomi biru.

Dr. I Nyoman Radiarta, S.Pi., M.Sc., selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ir. Sakti Wahyu Trenggono, M.M., IPU membahas upaya pemerintah dalam meningkatkan PDB sektor ekonomi biru. Ia menyoroti lonjakan populasi global yang diperkirakan meningkat 30% pada tahun 2050 dan kebutuhan protein global yang diprediksi meningkat 70%. Salah satu solusi utama adalah pemanfaatan “Blue Food” yang kaya akan nutrisi dengan jejak karbon lebih rendah dibandingkan sumber protein berbasis darat. Beliau juga menjelaskan kebijakan ekonomi biru yang diterapkan pemerintah, seperti perluasan kawasan konservasi, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, serta pengembangan perikanan budidaya yang berkelanjutan.

Riyono, S. Kel., M.Si., Anggota DPR RI Komisi IV (2025-2029) Bidang Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan, membahas pendekatan kebijakan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Ia menekankan peran DPR dalam memastikan implementasi kebijakan ekonomi biru dengan melibatkan akademisi. Selain itu, ia menjelaskan bahwa ekonomi biru berpotensi menambah nilai ekonomi hingga USD 1,5 triliun per tahun. Strategi utama yang diusung mencakup pengelolaan kelautan yang sehat dan tangguh, peningkatan pertumbuhan ekonomi berbasis lingkungan, serta konservasi laut yang lebih luas.

Prof. Dr. Ir. Munasik, M.Sc., Ketua Pusat Studi Ekonomi Biru Universitas Diponegoro, memaparkan teknologi dan inovasi dalam pemanfaatan sumber daya kelautan secara berkelanjutan. Beliau menyoroti pentingnya pengembangan teknologi dalam perlindungan biodiversitas laut, seperti inovasi penangkapan ikan berkelanjutan dan teknologi restorasi terumbu karang. Program konservasi berbasis iklim dan keterlibatan masyarakat dalam ekowisata juga menjadi bagian dari strategi keberlanjutan sektor kelautan di Indonesia.
Acara ini dimoderatori oleh Dessy Ariyanti, S.T., M.T., Ph.D., selaku Sekretaris SDGs Center Undip, yang memandu jalannya diskusi dengan interaktif dan menarik. Di akhir acara, Ketua SDGs Center Undip, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., memberikan sertifikat penghargaan kepada ketiga narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam berbagi ilmu dan pengalaman.
Webinar ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen berbagai pihak dalam mengembangkan ekonomi biru yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan sektor industri, diharapkan pengelolaan sumber daya maritim Indonesia dapat semakin optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan ramah lingkungan.
