Semarang, Jawa Tengah – Pada 16 Januari 2025, SDGs Center dan LPPM Universitas Diponegoro (UNDIP) sukses menggelar webinar internasional bertajuk “Human Mobility and Environmental Change“, yang merupakan bagian dari UNDIP Sustainability Talks Series 1. Acara ini diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama Network Unit Paradigm Shift (NUPS) dan Technische Universität (TU) Berlin, Jerman. Webinar ini dilaksanakan melalui platform Zoom pada pukul 19.00 WIB (GMT+7).

Perubahan lingkungan sangat dipengaruhi oleh mobilitas manusia, baik yang terjadi secara sukarela maupun terpaksa, dan hal ini memiliki peranan penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Globalisasi telah mempermudah pergerakan manusia antarnegara, memberikan kesempatan bagi mobilitas yang lebih cepat dan efisien. Namun, dampaknya terhadap lingkungan menjadi tantangan besar. Peningkatan mobilitas manusia mengarah pada peningkatan emisi dalam waktu yang lebih singkat, yang berkontribusi pada kerusakan lingkungan dan mendorong urbanisasi yang tidak berkelanjutan untuk menampung pergerakan tersebut.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, SDGs Center UNDIP dan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP bekerja sama dengan NUPS TU Berlin mengadakan webinar untuk membahas isu-isu krusial ini dan mengeksplorasi strategi yang dapat menyelaraskan mobilitas manusia dengan upaya perlindungan lingkungan, guna mendukung pencapaian SDGs, terutama SDG 10 (Pengurangan Ketimpangan), SDG 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan), dan SDG 13 (Aksi Iklim).

Webinar ini bertujuan untuk membagikan pengetahuan terkait hubungan antara mobilitas manusia dan perubahan lingkungan dalam konteks pencapaian SDGs. Pembicara utama dalam acara ini adalah Prof. Robert McLeman, PhD, dari Departemen Geografi dan Studi Lingkungan Wilfrid Laurier University, Kanada, yang membahas topik “Human Mobility and Environmental Change – International Perspective”. Selain itu, Chantalle Rietdijk, PhD, dari Smart Sustainable Development and Management, National Taipei University, Taiwan, membawakan topik mengenai “Human Mobility and Environmental Change, Case of Semarang – Indonesia”.

Webinar ini juga dihadiri oleh Prof. Dr.-Ing. Wiwandari Handayani dari SDGs Center Universitas Diponegoro dan Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota UNDIP, serta Prof. Dr. Felicitas Hillmann dari Network Unit Paradigm Shift (NUPS), Technische Universität (TU) Berlin sebagai fasilitator.

Menurut penjelasan Prof. Robert McLeman, PhD, pada periode 2014 hingga 2023, perpindahan yang terkait dengan bencana alam semakin meningkat, dengan proyeksi tren tersebut akan terus berkembang, khususnya di Asia Timur, akibat perubahan iklim. Peningkatan cuaca ekstrem, seperti banjir, badai, kebakaran hutan, dan kekeringan, diperkirakan akan memperburuk kondisi ini, menambah risiko besar bagi pemukiman pesisir yang rentan terhadap peristiwa ekstrem. Hal ini menjadi masalah mendesak yang berhubungan erat dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di mana pencapaian SDGs dapat membantu mengatasi penyebab utama perubahan iklim dan perpindahan, serta meningkatkan ketahanan komunitas. Peneliti memainkan peran vital dalam mendokumentasikan dampak dari perpindahan ini dan mendukung pengambilan kebijakan berbasis bukti. Proses Loss & Damage yang dikelola oleh UNFCCC juga membuka potensi sumber pendanaan bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah untuk mengelola risiko yang terkait dengan perpindahan akibat perubahan iklim.

Webinar ini menjadi forum penting untuk berdiskusi mengenai tantangan global terkait mobilitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan, serta strategi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan solusi terhadap masalah perpindahan akibat perubahan iklim serta memperkuat kolaborasi antarnegara dan sektor dalam upaya mencapai SDGs.

id_IDIndonesian