SEMARANG – Mahasiswa KKN Kelompok 2 menghadirkan inovasi unik dan berkelanjutan melalui program pemanfaatan mangrove menjadi tempe. Program ini lahir dari semangat untuk menggali potensi lokal sekaligus mendukung pelestarian lingkungan. Mangrove jenis Avicennia marina atau biasa disebut mangrove api – api yang tumbuh melimpah di kawasan Desa Purworejo kami manfaatkan sebagai bahan baku tempe, menggantikan sebagian kedelai yang kian mahal dan bergantung pada impor.

Proses ini tidak hanya menghasilkan tempe dengan cita rasa khas dan nilai gizi tinggi, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Purworejo. Kami melibatkan warga secara langsung dalam kegiatan sosialisasi pembuatan tempe berbasis mangrove. Hasilnya, masyarakat nantinya tak hanya menjaga ekosistem mangrove, tapi juga memperoleh manfaat ekonomi dari tumbuhan tersebut.

Program ini menjadi bentuk nyata kolaborasi antara ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan tempe mangrove, kami ingin membuktikan bahwa inovasi tidak harus mahal, asal dikerjakan bersama, untuk kemajuan bersama. Karena dari alam, kita belajar untuk mandiri, lestari, dan berbagi.

Lebih jauh, kami berharap program ini dapat menginspirasi daerah lain untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Kami percaya bahwa langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan. Tempe mangrove bukan hanya sekadar produk, tetapi simbol harapan dan keberlanjutan bagi generasi mendatang.

en_USEnglish