Timika, 19 Mei 2025 – SDGs Center Universitas Diponegoro (UNDIP) turut hadir dalam kegiatan Seremonial Restocking yang diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia di Muara Ajkwa, Papua Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan dan konservasi sumber daya perairan pesisir yang diwujudkan melalui restocking sebanyak 10.000 ekor anakan ikan kakap putih (Baramundi) dan 500 indukan kepiting bakau ke ekosistem perairan setempat.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Ferdi, S.P., M.Si., selaku Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Papua Tengah; Awal Junaid, S.Pi., dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah; Agniardi Heradi, S.H., serta Muhammad Fajar Faisal Rumateor, S.T., dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.

Dari pihak akademisi, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., selaku Kepala SDGs Center UNDIP, hadir sebagai bentuk dukungan aktif perguruan tinggi dalam program konservasi dan pelestarian lingkungan berbasis ilmu pengetahuan. Keterlibatan SDGs Center UNDIP menjadi salah satu wujud kolaborasi multipihak dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya pada Tujuan 14: Ekosistem Lautan.

Prof. Denny menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya PT Freeport dalam melestarikan lingkungan sekaligus kontribusi terhadap pencapaian SDGs. “Ini adalah upaya sosial bersama masyarakat untuk menciptakan dan meningkatkan daya dukung sumber daya perikanan. PT Freeport berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelestarian sumber daya perikanan yang menjadi tumpuan mata pencaharian masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Gesang Setiyadi, VP Environmental PT Freeport Indonesia, menekankan pentingnya menjaga populasi ikan Baramundi dan kepiting bakau sebagai sumber ekonomi masyarakat. “Harapannya, dengan restocking ini, ikan-ikan bisa tumbuh dengan baik dan menjadi indukan sehingga proses reproduksinya berjalan optimal. Begitu pula dengan kepiting bakau,” ujarnya.

Ferdi, S.P., M.Si., selaku Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Tengah menyampaikan dukungannya. “Kegiatan ini patut diapresiasi, karena wilayah Timika memang membutuhkan restocking. Dari data kami, dalam empat bulan terakhir sudah ada sembilan kali ekspor kepiting ke Malaysia, dengan jumlah sekitar 5.000 ekor. Itu belum termasuk penjualan lokal dan domestik,” paparnya.

Tokoh masyarakat, Dikson Bonay, juga memberikan apresiasi tinggi. “Saya baru pertama kali ikut kegiatan seperti ini dan mengucapkan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang menjadi penggagas utama. Ini kegiatan yang sangat positif. Namun kegiatan ini harus diikuti dengan sosialisasi yang menyentuh langsung masyarakat. Masyarakat harus tahu area penebaran bibit dan tidak menangkap di area itu agar populasi bisa berkembang,” ujarnya.

Restocking ini tidak hanya bertujuan memperkuat populasi biota laut yang bernilai ekonomis, namun juga sebagai bagian dari rehabilitasi ekosistem mangrove dan perairan muara. Melalui upaya seperti ini, diharapkan keseimbangan ekologis dapat dipulihkan serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan mata pencaharian berbasis kelautan.

Ke depan, SDGs Center UNDIP terus berkomitmen untuk mendorong sinergi antara dunia industri, pemerintah, masyarakat, dan akademisi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

en_USEnglish